Nama Presiden Soekarno diabadikan Menjadi Nama Jalan di Kota Kairo Mesir

Jalan Soekarno di Kota Kairo Mesir
Ada satu hal yang menarik di dalam sejarah bangsa Indonesia yaitu dimana nama Presiden Soekarno diabadikan menjadi nama salah satu jalan di kota Kairo, Mesir.
Mengapa nama Presiden Soekarno diabadikan menjadi nama salah satu jalan di kota Kairo, Mesir? Apa penyebabnya?
Keberadaan Jalan Soekarno di kota Kairo tidak terlepas dari hubungan Indonesia dan Mesir. Secara historis, Mesir merupakan negara yang paling lantang menyuarakan dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia. Hal itu ditindaklanjuti oleh pemerintah Mesir lewat pengakuan kemerdekaan Indonesia secara de facto pada 22 Maret 1946.
Dukungan tersebut diserukan pada saat diselenggarakannya forum Liga Arab. Pemerintah Mesir saat itu juga menyerukan agar negara-negara Arab lainnya segera mengakui Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. Mesir sendiri juga mengutus diplomatnya yang bernama Mohammad Abdul Mun’im berkunjung ke Indonesia pada tanggal 13-16 Maret 1947. Padahal hal tersebut merupakan tindakan yang sangat beresiko karena wilayah Indonesia sedang berada dalam blokade Belanda. Namun, akhirnya Mohammad Abdul Mun’im tiba di Yogyakarta dan menyerahkan surat resmi yang berisi dukungan negara-negara Liga Arab terhadap kemerdekaan Indonesia kepada Presiden Soekarno.
Pada 10 April 1947 Presiden Soekarno mengutus beberapa diplomat untuk mengemban misi kunjungan balasan ke Mesir. Diplomat tersebut diantaranya Agus Salim, A.R. Baswedan, Nazir Pamoentjak, dan Rasjidi. Kedatangan diplomat tersebut mendapat perhatian yang luar biasa dari masyarakat Mesir dan bahkan menjadi berita utama dalam surat kabar mereka.
Dengan melihat kerjasama yang erat antar kedua negara tersebut dan saling mendukung kemerdekaan maka pemerintah Mesir mengabadikan nama Presiden Soekarno di salah satu jalan di kota Kairo, Mesir.