Sifat Penelitian Sejarah yang Khas dan Berbeda dengan Penelitian Lainnya

Penelitian sejarah memiliki beberapa sifat yang membedakannya dari jenis penelitian lainnya. Berikut adalah beberapa sifat penelitian sejarah:

1. Objektivitas: Peneliti sejarah harus berusaha untuk menghindari prasangka dan mempertahankan objektivitas dalam menginterpretasi sumber-sumber sejarah yang digunakan dalam penelitian. Objektivitas penting karena sumber sejarah dapat diinterpretasikan secara berbeda oleh berbagai peneliti.
2. Keterbatasan sumber: Sumber-sumber sejarah dapat memiliki keterbatasan, seperti tidak lengkapnya data atau keakuratan informasi. Seorang peneliti sejarah harus mengenali keterbatasan ini dan berusaha untuk menggabungkan data dari berbagai sumber untuk membuat kesimpulan yang lebih lengkap dan akurat.
3. Interpretasi: Peneliti sejarah harus berusaha untuk menginterpretasi sumber-sumber sejarah yang mereka gunakan secara hati-hati. Interpretasi yang salah atau tidak teliti dapat menyebabkan kesimpulan yang salah.
4. Refleksi: Peneliti sejarah harus selalu merefleksikan posisi mereka dalam penelitian mereka. Hal ini dapat mencakup mempertimbangkan latar belakang sosial dan budaya mereka, serta bagaimana posisi ini dapat mempengaruhi interpretasi mereka terhadap sumber sejarah.
5. Kontekstualisasi: Peneliti sejarah harus berusaha untuk memahami sumber-sumber sejarah dalam konteks historis mereka. Ini berarti mempertimbangkan situasi politik, sosial, ekonomi, dan budaya pada waktu sumber tersebut diciptakan.
6. Relevansi: Peneliti sejarah harus selalu bertanya, “Mengapa penelitian ini penting?” dan mencoba menjawab pertanyaan ini dalam penelitian mereka. Relevansi penelitian sejarah dapat bervariasi, dari memahami sejarah yang kurang dikenal hingga mengeksplorasi dampak sejarah pada masyarakat modern.