Sejarah Dukungan Palestina terhadap Kemerdekaan Indonesia
Pernahkah anda melihat di media massa Indonesia tentang perayaan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang digelar di Palestina? Ya, rakyat Palestina memang sangat antusias sekali untuk merayakan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Mengapa rakyat Palestina bisa sedemikian antusias untuk merayakan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia?
Hubungan Indonesia dan Palestina sudah terjalin sejak akhir Perang Dunia II. Dukungan Palestina terhadap Indonesia tidak terlepas dari janji Koiso pada tanggal 7 September 1944. Saat itu berita tentang janji Koiso menyebar ke seluruh penjuru dunia. Tokoh-tokoh Palestina juga turut mendengar berita ini.
Menurut buku Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri (1980), tokoh Palestina pertama yang mendukung kemerdekaan Indonesia adalah Muhammad Amin al-Husaini. Selaku mufti besar Palestina, Muhammad Amin al-Husaini berinisiatif menyebarkan berita janji Koiso melalui siaran radio berbahasa Arab di Berlin, Jerman. Dalam siaran tersebut, Muhammad Amin al-Husaini mengucapkan selamat kepada bangsa Indonesia walaupun belum resmi merdeka. Ia juga mengajak Negara-negara Arab untuk mengakui kedaulatan Indonesia. Siaran yang disampaikan Muhammad Amin al-Husaini menyebar ke seluruh penjuru Timur Tengah. Bahkan, surat kabar terkenal Palestina al-Ahram terpengaruh menyebarkan berita tersebut. Fakta sejarah ini menunjukkan bahwa Palestina merupakan Negara Asia pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia secara de facto.
Tokoh Palestina lain yang menyuarakan dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia adalah Muhammad Ali Taher. Ia merupakan saudagar kaya di Palestina. Simpati Muhammad Ali Taher terhadap bangsa Indonesia ditunjukkan dengan menyerahkan seluruh uangnya yang tersimpan di Bank of Arabia kepada bangsa Indonesia tanpa meminta tanda bukti. Ia meminta rakyat Indonesia menerima uang tersebut sebagai tanda kemenangan melawan kolonialisme bangsa asing. Dukungan sejumlah tokoh besar Palestina memantik simpati rakyat Timur Tengah terhadap kemerdekaan Indonesia. Sikap tersebut merupakan perwujudan dari rasa solidaritas dan persaudaraan.